Diceritakan ada seorang saleh yang tidak mau menikah. Suatu hari ia
bermimpi bahwa kiamat telah tiba, ia dibangkitkan bersama
makhluk-makhluk yang lain dengan keadaan susah dan sangat haus, hingga
leher mereka hampir terputus karena rasa haus yang dirasakan. Tiba-tiba
terdapat beberapa bocah dengan membawa minuman dengan wadah emas yang
ditutupi cahaya.
Kemudian bocah-bocah itu memberi minuman pada manusia satu persatu.
Namun bocah-bocah itu tidak memberi minuman kepada si Saleh ketika mereka mengulurkan tangan untuk meminta minuman. Dan bocah itu berkata, “(Maaf) Anda tidak memiliki anak di antara kami, kami hanya memberi (minuman) pada ayah dan ibu kami.” Lantas si Salih bertanya, “Siapa kalian semua?” “Kami adalah putra-putra orang Islam,” jawab si bocah.
Si salih pun terbangun dan segera meminta untuk dinikahkan. Kemudian ia berdo’a agar dikaruniai anak.
*) Sumber tulisan : Buletin Sidogiri,
Edisi-79, hal. 92, Rabiuts Tsani, 1434
Kemudian bocah-bocah itu memberi minuman pada manusia satu persatu.
Namun bocah-bocah itu tidak memberi minuman kepada si Saleh ketika mereka mengulurkan tangan untuk meminta minuman. Dan bocah itu berkata, “(Maaf) Anda tidak memiliki anak di antara kami, kami hanya memberi (minuman) pada ayah dan ibu kami.” Lantas si Salih bertanya, “Siapa kalian semua?” “Kami adalah putra-putra orang Islam,” jawab si bocah.
Si salih pun terbangun dan segera meminta untuk dinikahkan. Kemudian ia berdo’a agar dikaruniai anak.
*) Sumber tulisan : Buletin Sidogiri,
Edisi-79, hal. 92, Rabiuts Tsani, 1434